Kamis, 02 September 2010

Halalkah Parasetamol ?

Bismillahirrahmanirrahim

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah,
Saat menulis ini, ini adalah hari ke-tiga saya dalam keadaan flu berat. Kenapa begitu lama? Sebenarnya saya selalu mengkonsumsi obat-obat popular macam Decolgen, Influenza, Panadol, dan sebagainya. Namun, tiba-tiba saya terpikir “apakah ada kandungan alkohol di dalamnya?”.

Alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom Karbon (C-). Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH.

Di hari pertama saya terserang flu ini saya langsung membeli Decolgen, dan saya pun penasaran dengan apa sih kandungan obat tersebut. Ternyata di antara beberapa komposisi kandungannya, ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu PARASETAMOL.

Parasetamol menarik perhatian saya karena pada namanya diakhiri dengan “ol”. Seinget saya – meski tak semua- senyawa kimia yang diakhiri oleh “ol” adalah alkohol.

Keesokan harinya pun saya cari tahu apa itu parasetamol.  Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik memang digunakan untuk melegakan sakit kepala, flu, dsb. Asal kata Parasetamol adalah Para-acetyl-amino-Phenol. Parasetamol merupakan hasil sintesis dari phenol dengan reaksi sebagai berikut.

Begitu melihat nama Phenol – yang juga berakhiran “ol”- saya pun telusur lebih dalam sehingga menemukan kenyataan sebagai berikut.

Phenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki rumus kimia C6H5OH. Ini berarti Phenol benar-benar alkohol karena rumus kimianya sesuai dengan rumus kimia umum alkohol.

Keringat dingin mulai merembes karena saya bingung harus minum obat apa lagi agar flu saya sembuh. Dan saya pun teringat akan Hadits berikut.

"Sesungguhnya Al- Habbatus Sauda' boleh menyembuh segala penyalit kecuali Al-Sam". Aku bertanya "Apakah Al-Sam itu?. Baginda menjawab, " Al-Sam itu ialah maut". (Riwayat Bukhari)

Dan ada lagi

“Gunakan habbatus sauda’, karena di dalamnya terdapat obat berbagai penyakit kecuali kematian“ (Hadist Riwayat Muslim).

Terbaca dari kedua hadits shahih di atas, rasul saw sangat menganjurkan sekali kita berobat menggunakan Habbatus sauda/ Jinten Hitam/ Black Cumin Seed.

Nah Dari sini lah analisis pokok bahasan kita mulai.

Saya pun tak sengaja mendapat informasi tentang kandungan dari Habbatus sauda dari sebuah artikel. Tak puas, saya pun memastikan lagi dari artikel lain di internet. Dan saya mendapati kandungan aktif Habbatus sauda adalah sebagai berikut.

Sumber: http://www.eajaz.org/eajaz/index.php?option=com_content&view=article&id=138%3Ablack-seed-a-cure-for-every-disease&catid=38%3Amedicine&Itemid=74&lang=en

Pada paragraf di atas terdapat satu kata yang saya baris hitamkan adalah THYMOL. Seperti pola pikir yang sebelumnya, saya tertarik karena ia berakhiran “ol”. Ternyata eh ternyata Thymol memiliki nama lain 2-isopropyl-5-methylphenol.

Gambar struktur kimianya di atas makin memperjelas bahwa Thymol memiliki karbon  (C) yang berikatan dengan hidroksil (-OH). Sehingga tak terbantah bahwa Thymol termasuk dalam kategori alkohol.

Yang menjadi kesimpulan adalah tak mungkin rasul saw yang dalam bertindak maupun berucap selalu dalah hidayah Allah swt tergelincir dan menjerumuskan umatnya kepada sesuatu yang haram. Dan atas dasar ilmilah demikian lah saya yakin bahwa parasetamol (hasil sintesis dari Phenol) adalah halal sebagaimana Habbatus sauda.

Namun, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan. Ada beberapa obat batuk cair mengandung ethanol atau disebut juga alkohol. Nah ethanol ini berbeda dengan phenol karena ethanol dalam wikipedia disebut sebagai berikut :

Ethanol, also called ethyl alcohol, pure alcohol, grain alcohol, or drinking alcohol, is a volatile, flammable, colorless liquid. It is a powerful psychoactive drug and one of the oldest recreational drugs. It is best known as the type of alcohol found in alcoholic beverages and thermometers. In common usage, it is often referred to simply as alcohol or spirits

Jadi ilustrasi ethanol dalam obat batuk adalah seperti pencampuran langsung antara obat batuk dengan khamar murni. Dan ini jelas termasuk dalam kategori hadits

“Sesungguhnya Allah menurunkan obat dan Dia juga menurunkan penyakit. Allah menjadikan obat pada setiap penyakit. Oleh kerana itu, berobatlah. Namun janganlah kalian berobat dengan yang haram. ” (HR. Abu Daud).

Akhir kata, Allahu alam bi shawab.

Jumat, 27 Agustus 2010

Edukasi Yang Mudah Dipahami

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah

Sedikit saja sharing, saya terkadang geli melihat apa yang terjadi di negara kita. Kita persempit bahasan antara penerapan peraturan dengan sasaran nya. Singkat kata peraturan ya peraturan dan pelaksanaan ya pelaksanaan. meskipun nyawa menjadi taruhannya.

Beberapa dari kita sudah sering melihat kendaraan parkir tepat di bawah rambu P coret (dilarang parkir). Dan saya pun beberapa hari yang lalu menemukan hal yang berkategori sama. Berikut insert pic nya.

Hehehee,, ada yang aneh???? kalo gak kelihatan ya saya permudah oleh yang dibawah...

Lumayan kelihatan kan...sekarang saya perbesar lagi yah...

Hahahahahaa......hahahah,, satu lagi deh...

Nah lhoooo....

Peraturan yang tertulis "jelas" itu masih tetep dilanggar kan oleh motor yang bernomor 5. Kalo saya boleh berkomentar nih, PENDIDIKAN TIDAK BISA DILAKUKAN INSTAN DI JALANAN DENGAN 2-3 BARIS KALIMAT, MELAINKAN DIMULAI DARI KESADARAN PRIBADI MASING-MASING.

Kayaknya pemerintah perlu berpikir strategi yang lebih tepat dalam mendidik rakyat, agar tidak terjadi pemborosan biaya cetak stiker.

Minggu, 22 Agustus 2010

Beranikan Diri Untuk Menjadi Besar

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah

Hari ini bersama istri saya menuju kembali ke Tangerang. Perjalanan pulang ke Bandung melewati jalur biasanya namun, belok sedikit ke jalan yang lebih kecil. Alhamdulillah, sore tadi puasa masih ku lakukan meski botol air minum yang ada di mobil membuat jakun naik turun.
Sekarang saya ingin mengutarakan pendapat saya seputar NIAT. Sepengetahuan saya, niat merupakan ujung tombak dari cita-cita, impian, keinginan, nafsu, dendam, marah, dan sebagainya. Apapun yang hati (qalbu) kita rasakan maka niat lah yang menjadi faktor penentu penilaian amal yang dilakukan. contoh, jika hati kita sedang senang dan akan menghadiahkan adik kita sebuah baju. Namun, baju yang kita hadiahkan tersebut memiliki warna yang tidak ia sukai, maka sang ayah yang mengerti kondisi tersebut akan berkata pada si adik "lihat kakakmu baik banget yah sudah susah payah memberikan kamu baju baru..." maka si adik pun akan mengerti.
Nah, back to the topic...

Sering kali saat kita sedang bersama teman-teman di dalam kendaraan atau berada di kedai makan, kita tiba-tiba terpana oleh mobil mewah yang melintas -entah itu mercedes, BMW, Jaguar, atau Hummer Jeep- yang makin banyak saja di Indonesia. 
Saat kita dan teman-teman kita sedang hanyut dalam keterpanaan mobil mewah yang melintas biasanya ada salah seorang teman kita yang bergumam "duh kapan ya bisa punya yang kayak gitu...?" bahkan suka ada yang makin menimpali dengan "ahhh bisa megang aja udah untung...!"
Kita pun yang berada di sekitar mereka kalau tidak berpikir dengan baik akan menyetujui celetukan mereka. Namun, apakah orang-orang di bawah ini akan juga setuju ?
                                                            
sepertinya kedua orang di atas akan berkata "No, I can buy it...!"

Maka sejenak kita berpikir tentang apa yang salah dalam cara berpikir kita maka insyaallah kita akan mengerti bahwa orang yang selalu ingat pada Allah swt akan dapat menggapai impiannya melalui berbagai cara yang bahkan dirinya pun tak menyangkanya.

Hikmah ini alhamdulillah sampai ke pada saya tadi sore. saya dan istri saya yang sedang dalam mobil melihat dua anak kecil yang sedang berjalan. Terlihat seseorang memberikan pada mereka sesuatu pemberian dan mereka pun menerimanya dengan riang.

Saya memang dari awal sudah menepikan mobil saya karena berniat untuk mengambil foto mereka sebagai sarana hikmah yang begitu berharga bagi saya. Beberapa saat melihat mereka  ternyata mereka menanggapi sekitar mereka dengan tertawa, saya senang melihatnya.

Akhirnya mereka berjalan melewati mobil saya yang sedang menepi dan istri saya memberikan mereka sesuatu untuk mereka dan mereka tersenyum berterima kasih. momen itu saya tak sia-siakan untuk memotret mereka.
Sebenarnya saat pertama kali melihat mereka saya hanya berpikir "pasti ada hikmah melalui mereka"  tanpa saya benar-benar tahu apa sebenarnya hikmah yang dapat saya peroleh.  Setelah mereka pergi saya berpikir sejenak dan berbincang dengan istri saya hingga saya menemukan kesimpulan hikmah yang saya peroleh adalah keberanian untuk menjadi besar. lho kok bisa...?

Jadi begini...

Kedua anak tersebut mungkin bisa bercita-cita untuk membeli mobil seperti yang om ini gunakan..namun, kira-kira apa jadinya jika NIATnya tersebut terdengar oleh orang-orang sekitarnya yang SKEPTIS ? biasaya mereka akan teriak meremehkan "ahhh mimpi apa toh dirimu nak mau beli mobil...?" sontak saja anak kecil tersebut seakan-akan tersadar dari lamunannya dan akan takut untuk berniat menjadi sukses dan membeli mobil.

ok, itu kondisi pertama...dan,,,kondisi kedua adalah :

Kita yang saat ini hidup berkecukupan, memperoleh pendidikan tinggi, dan telah bekerja di perusahaan yang baik berniat hal yang sama dengan anak kecil di atas kemudian terdengar juga oleh teman kita yang SKEPTIS? biasanya mereka juga akan teriak "aah belagu lu mau beli mobil segala, emang mampu apa?" Nah sikap kita tentu tak akan mundur dan akan menjawab "hehe liat aja nanti gw beli tuh mobil...!"

Nah perbedaan dua cara menyingkapi kritikan yang sama tersebut lah yang menarik perhatian saya !!! bahwa kita ini yakin bahwa kita dapat membeli mobil adalah karena kita telah tahu cara memperolehnya yaitu bekerja, kemudian memperoleh uang, bayar DP mobil, ajukan kredit, kemudian cicil hingga lunas (atau berjuta cara yang lain masih tersedia). Namun, apakah sang anak kecil dari lingkungan yang kurang mampu tersebut tahu harus menempuh proses apa?! 

Sekarang posisikan kita sebagai anak kecil dari lingkungan kurang mampu tersebut dan ingin membeli mobil mewah di atas. Kita menjadi pesimis karena kita tidak mengetahui cara memperolehnya. Kita tidak tahu cara bekerja yang baik agar menjadi kaya, kita tidak tahu cara membangun kerajaan bisnis kita, dan banyak ketidak tahuan kita yang lain yang ternyata para multi-miliarder di luar sana tahu. Ada jutaan bahkan tak hingga cara untuk menjadi besar. Maka SEBELUM KITA TAHU ILMUNYA, JANGAN PERNAH MEMVONIS DIRI KITA TAK MAMPU !!!

Sabtu, 14 Agustus 2010

Hayatuna (Hidupku) : Nasihat Untuk Hidup

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah


Kemarin saya mendapat kesempatan yang luar biasa, Yaitu membuktikan sendiri perkataan Rasulullah saw, "Cukuplah kematian itu sebagai penasehat." (HR. Thabrani dan Baihaqi)


Kesempatan berharga itu adalah melayat orang tua bos saya yang tengah dipanggil oleh Allah swt. Saya tiba di tempat duka, kemudian menyolati di masjid, dan menyaksikan proses penguburannya. Hari itu saya banyak berpikir...saya rangkum renungan tersebut lewat rangkaian kata berikut :


Apa yang bisa kau lakukan saat tubuh terbujur kaku di atas dipan?
Mau kemana kau saat berada di peti yang digiring oleh keluarga dan sahabat?
Jika memang tidak bisa melakukan apa-apa dan pergi kemana-mana, apakah masih mungkin untuk sekedar teriak "Tolooongg...."?
Apakah sungguh kau bisa menikmati jika alunan nada yang ada adalah doa-doa untuk kita? dan tak ada lagi lagu-lagu yang dulu kita dengarkan !
Dengarkah engkau saat keluarga dan sahabat yang mengantar berucap "kami hanya bisa mengantar sampai sini dan kelak kami pun akan kesana"
Mudah-mudahan kesana itu adalah surgaNya...Amin Ya Rabbal Alamin.

Kamis, 12 Agustus 2010

Hayatuna (Hidupku) : Rezeki tak terduga-duga

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah

Secara profesionalitas, hari ini saya masih berada di tempat yang sama. Namun, apa yang membuat hari ini menjadi lebih baik dari pada kemarin adalah saya mulai memiliki "tempat" dalam bekerja. Saya merasa melakukan sesuatu yang perlu dan di lokasi proyek belum ada orang lain yang melakukannya.

Dan, satu hal yang luar biasa adalah bos ku yang terkesan tidak perduli menawarkan aku sesuatu yang sepertinya sudah "terlanjur begitu" dan sulit merubahnya. Itu adalah pergantian sistem lembur.

Apa yang membuat ini sulit diubah adalah dalam kontrak kerja yang ku tanda tangani di awal, tercantum pada Week days (senin s/d jumat) meskipun aku bekerja di atas jam kantor, tidak ada claim lembur untukku. Jatah claim hanya dapat dilakukan hanya jika aku masuk kerja pada week end (sabtu & ahad) dan itu pun hanya maksima 4 jam sehari. dan 1 jam = Rp 17.500.
Hari ini, bos ku bilang padaku bahwa sistem kerja yang saya terima tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan tuntutan kerja di lapangan, dia pun berkata akan segera menelepon manajer HRD.

Beberapa jam kemudian, aku pun sedang menjalankan tugas ku di lapangan. Tiba-tiba dari arah site office, terlihat beliau memanggil saya untuk menemuinya. Saya pun langsung menemuinya, yap seperti teman-teman sudah duga, kemudian beliau pun mengabarkan pada saya bahwa sistem lembur yang ada pada saya adalah setiap hari. Subhanallah, Alhamdulillah wa syukurillah..sebagai seorang suami yang baru saja membangun rumah tangga dan alhamdulillah Allah telah mengamanahkan sebuah janin mungil pada rahim istriku. Aku sangat senang sekali mendengar kabar itu. Memang benar bahwa Allah swt memperlancar rezeki bagi hambanya yang menikah untukNya. Alhamdulillahirrabbil alamin.

Rabu, 11 Agustus 2010

Hayatuna (Hidupku)

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah

Hari ini bertempat sama seperti kemarin. Berangkat dari rumah di Tangerang menuju lokasi proyek di Sepatan dan ke kantor pusat di Tangerang lagi kemudian pulang.

Perjalananku ke Australia bersama Istri dan adik-adik ku sangat membuka mata ku bahwa keindahan bumi itu sangat banyak yang belum kita lihat. Dan yang kedua, kita menjadi sadar bahwa sebagai manusia kita ini belum ada apa-apanya alias kecil. Terdapat milyaran kepala dan pemikiran di dunia sana yang belum pernah kita jumpai. Itulah mengapa kesombongan sebagai manusia saja kita tak layak, apalagi menyombongkan diri dihadapanNya.

Yang menjadi lebih baik dari hari kemarin adalah hari ini aku bisa mulai menulis laporan ku kepada bos. Laporan tersebut berfungsi sebagai output fisik dari kerja harian.

Oiya, apa yang tertulis di sini seluruhnya semata semoga menjadi hikmah buat yang membacanya. Saya akan memulai dengan "Bismillahirrahmanirrahim".

Senin, 09 Agustus 2010

Bahan Bakar Semangat...!!!

Assalammualaikum wrwb muslimin/mah

Allah swt menghantarkan saya pada tanggal 6 Agustus pada suatu pemandangan yang penuh hikmah. Hikmah yang terasa seperti semburan gas yang kembali mengobarkan percikan api semangat menjadi kobaran kesadaran rasa syukur kita padaNya.
Pemandangan ini saya peroleh tak jauh dari rumah saya. Hari itu saya berniat keluar rumah menuju toko elektronik di pasar lama, Tangerang. Baru sekitar 2 menit memacu gas sepeda motor saya, kecepatan motor saya turunkan. Saya pandangi "pemandangan" itu hingga saya melewatinya. Sesaat setelah melihat "mereka" kontan saya bersyukur pada Allah swt atas apa yang telah ada pada diri saya saat ini. Saya yakin, secara umum -selain para Nabi & Rasul- tak ada satu pun manusia yang senang hidup dalam 2 kondisi yang akan saya sebutkan ini. Pertama, hidup tanpa penglihatan (buta) atau yang kedua, hidup dalam kemiskinan. Pertanyaan saya, apakah kita bisa melihat ? atau apakah kita orang kaya ? jawabannya relatif IYA...Alhamdulillah. (jika kita punya cita-cita itu merupakan pencapaian yang lebih tinggi, namun kita saat ini bukan berada pada titik nol=miskin)

Yap, seperti telah terduga, hari itu saya melihat seorang yang tanpa penglihatan mata dan terlihat bukan orang yang kaya. Saya menghentikan sepeda motor sekitar 10 meter di depan meraka dan mencari cara untuk mengabadikan SEMANGAT mereka untuk kemudian hari saya lihat kembali saat saya down. Sambil pura-pura ngetik SMS saya berhasil mengambil foto mereka.



Satu hal lagi yang begitu menohok hati saya adalah dia tetap berusaha mencari rezeki Allah swt. Dan, saat itu saya bertanya pada diri saya sendiri "apakah saya selama ini telah bermalas-malasan ???" 

Dan saat blog ini ditulis, muncul pertanyaan lagi "apa lagi yang saya tunggu untuk bekerja keras ?" Kita Alhamdulillah telah memiliki mata untuk melihat dan "kekayaan" di sekitar kita.